Just another free Blogger theme

🙏 ...السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

💗 Nabi Muhammad SAW sebagai 30 Juz, 114 Surat 💗

 Bagaimana  uraian tentang Muhammad dikaitkan dengan 30 Juz di Al Quran?..

Di bawah ini penguraian lafadz Muhammad (termasuk nomor surat dan jumlah ayatnya) :
◾Surat محمد adalah surat ke 47          
    47 diuraikan   4 + 7 = 11
◾Lafadz محمد memiliki nilai numerik menurut urutan huruf hijaiyah.
م  = 24
ح  =   6
م  = 24
د  =   8
Total 62, diuraikan; 6 + 2 =  8
◾Surat ini berjumlah 38 ayat.            38 diuraikan; 3 + 8 = 11

◾Kombinasi 3 variabel 11, 8 dan 11 bila dijumlahkan, akan diperoleh nilai; 11+8+11 = 30

Dengan konektifitas Nabi Muhammad SAW sebagai Al Quran yang berjalan, kembali diperoleh sebuah keterkaitan antara Nabi Muhammad SAW dengan jumlah 30 Juz yang ada di Al Quran.

 

Dalam penjabaran di atas, memang telah dibuktikan tentang perhitungan Muhammad sebagai 114 surat yang terdiri dari 86 surat turun di Makiyah (Mekah) dan 28 surat turun di Madaniyah (Madinah).

Namun pada perhitungan sebelumnya lafadz محمد diuraikan menjadi 4 huruf hijaiyah, maka kali ini abjad yang diurai adalah abjad dasarnya saja yang membentuk lafadz محمد, yaitu terdiri dari abjad;
م - ح - م - د
Ke 4 huruf ini memiliki nilai numerik 62 yaitu;
{ م )  24 + ( ح ) 6 + (م ) 24 + (د)  8) }

Dengan sebuah metode perkalian maka akan diperoleh perhitungan sebagai berikut :
◾Nomor surat;  47  diurai;  4 x 7 = 28
◾Jumlah ayat; 38  diurai;  3 x 8 = 24
◾Penjumlahan;  28 + 24 = 52

Nilai 52 ini kemudian ditambahkan dengan nilai numerik dari lafadz محمد  yang bernilai 62, sehingga diperoleh nilai; 52 + 62 = 114 (jumlah surat di Al Quran).


Demikianlah korelasi dari uraian variable-variable diatas yg menunjukkan Nabi Muhammad SAW sebagai 30 Juz, 114 surat.

Semoga bermanfaat untuk kita semua.. Amiin... 🙏


🙏💞🙏....وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

MENGAPA  UMAT  ISLAM  MENGELILINGI  KA'BAH?..

Assalamu'alaikum Wr.Wb... 🙏


(Ini Jawaban Dr Zakir Naik, Oleh Ibnu K -  11 Jan. 2016)

Dalam sebuah forum terbuka yang dihadiri ribuan orang dan disiarkan di Peace TV, seorang pria bertanya kepada Dr.Zakir Naik, "Mengapa umat Islam mengelilingi Ka'bah saat haji dan umrah?.. Adakah alasan ilmiah dan logisnya?.."

“Aku ingin mengetahui tentang Ka’bah. Maksudku, apa penjelasan secara kajian keilmuan dan logika pentingnya Ka’bah?.. Dan mengapa umat Islam mengelilingi Ka’bah?”

Jawaban Dr Zakir Naik mengapa Muslim mengelilingi Kabah:

Saudara ini bertanya dengan bagus.
Apa pentingnya Ka’bah menurut kajian keilmuan dan logika?.. Dan mengapa umat Islam mengelili Ka’bah?..

Banyak non Muslim beranggapan bahwa umat Islam menyembah Ka’bah. Saya akan memberikan jawaban saya dan nanti saya akan memberikan jawaban secara ilmiah.

Saya akan satukan bersama. Menjawabmu dan menjawab non Muslim lainnya atas kesalahpahaman ini.

Ka’bah adalah kiblat, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an:

وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ

“Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arah Ka’bah” (QS. 2.Al Baqarah: 144)

Dalam bahasa Arab, kiblat. Jadi Ka’bah hanya sebagai arah. Sebagai contoh, misalnya sekarang kita sembahyang, beberapa menghadap selatan, ada yang menghadap utara, ada yang ke timur, ada yang ke barat. Ke arah mana yang kamu ikuti?.. Jadi demi persatuan, kami menghadap pada satu arah: Ka’bah.

Jadi Ka’bah adalah kiblat kami. Tidak ada seorang Muslim pun yang pernah menyembah Ka’bah.

Dan ketika peta geografi dunia pertama kali adalah Muslim yang membuat itu pertama kali. Adalah Al Idrisi pada tahun 1154 yang membuat peta Dunia, bahkan Muslim yang membuat peta Dunia itu. Kutub selatan ada di atas dan kutub utara ada di bawah dan Ka’bah berada di tengah-tengah.

Kemudian orang Barat meluncurkan kartografi (pembuatan peta) dan mengubah kutub utara ke atas dan kutub selatan ke bawah, bahkan Ka’bah masih tetap berada di tengah-tengah.

Jadi di bagian mana pun kamu berada di Dunia, jika kamu berada di utara menghadap ke selatan, jika kamu berada di timur menghadap ke barat, jika kamu berada di barat menghadap ke timur, jika kamu di selatan menghadap ke utara. Semua Muslim di Dunia menghadap pada satu arah yaitu Ka’bah dan Ka’bah adalah kiblat.

Sekarang, ketika kamu pergi umrah, ketika pergi haji, kita melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah. Kita berjalan mengelilingi Ka’bah. Kenapa kami berjalan mengelilingi Ka’bah?.. Pada dasarnya adalah karena Tuhan Pencipta. Dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan itu.

Kamu bertanya, apa alasan logisnya?.. Ini tidak disebutkan dalam Al Quran dan hadits. Jika aku adalah orang yang berakal mau berpikir, kenapa kami berjalan mengelilinginya?.. Alasan yang bisa aku pikirkan adalah setiap lingkaran hanya punya satu titik tengah. Kita berjalan mengelilingi Ka’bah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan
.


Karena lingkaran hanya punya satu titik tengah tidak akan ada dua titik tengah. Jika kita berjalan mengelilingi Ka’bah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.

Dan pernyataan Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu ketika mencium Hajar Aswad yang ada di Ka’bah, “Hajar aswad ini hanyalah batu yang tidak bisa memberikan kebaikan dan keburukan. Aku menciumnya karena melihat Nabi menciumnya”. Jadi tidak ada Muslim yang menyembah Ka’bah.

Bahkan di zaman Nabi, ada sahabat yang melantunkan adzan di atas Ka’bah. Tidak ada orang yang menyembah sesuatu lalu berani berdiri di atasnya.

Jadi Ka’bah adalah kiblat, hanya arah ketika umat Islam melaksanakan sholat. Bukan disembah.

# Demikian jawaban & penjelasan singkat Dr.Zakir Naik. Semoga menjadi tambah pengetahuan bagi kita, khususnya untuk pembaca blog ini yang di rahmati Allah SWT.. Amiin yaa Rabbal'alamiin... 🙏

Wassalamu'alaikum Wr.Wb... 🙏💞🙏