Assalamu'alaikum Wr.Wb... 🙏
NAMA AL QUR'AN MENURUT TINGKATANNYA ADA 4 ;
1. Al Qur'anul MAJID
2. Al Qur'anul KARIM
3. Al Qur'anul HAKIM
4. Al Qur'anul ADZIM
1. Al Qura'nul MAJID :
Namanya cocok benar dengan barangnya, yaitu Al Qura'nul Majid, artinya Al Qur'an yang ada tulisannya, karena terbukti ada hurufnya, yang umum suka di baca oleh semua umat Islam.
2. Al Qur'anul KARIM :
Artinya Al Qur'an yang MULIA, setegasnya yang namanya Al Qur'anul Karim itu buktinya TANGAN, berkat jari jemarinya, jadi setegasnya yang menulis adalah tangan dan jari jemari, karena jalan itu tulisan (huruf-huruf Al Qur'an) berasal dari tangan dan jari-jemari yang menulis, jadi kalau begitu sebenarnya yang mulia itu adalah TANGAN BESERTA JARI JEMARI yang mula-mula menulis Al Qur'an itu, coba pikirkan siapakah yang mula-mula mengadakan Al Qur'an itu?.. Masa tidak dapat di mengerti, itulah sebenarnya Yang Maha Mulia.
3. Al Qur'anul HAKIM
Artinya Al Qur'an yang AGUNG, buktinya adalah PENGLIHATAN, karena tangan beserta jari jemarinya tidak akan bisa menulis kalau tidak ada penglihatan. Jadi setegasnya yang Agung adalah PENGLIHATANNYA, yang mula-mula mengadakan dan menyampaikan Al Qur'an itu sebagai wahyu-Nya.
4. Al Qura'nul ADZIM
Artinya Al Qur'an yang SUCI dan KEKAL, yaitu buktinya HIDUP, karena Penglihatan, Tangan serta Jari-Jemari tidak akan bisa menjadikan apa-apa kalau tidak ada Hidupnya, jadi setegasnya yang Suci dan yang Kekal adalah HIDUP-NYA yang mula-mula mengadakan Al Qur'an itu.
Oleh karena itu kita sekarang membaca dan mengkaji, kalau ingin sampai kepada sucinya dan kalau ingin sampai ke kesempurnaan Al Qur'an yang empat (4) perkara itu, harus dibaca dan dikaji semuanya, pertama-tama kita harus mau membaca Al Qur'anul Majid, yaitu AL QUR'AN MAJAJI, yang ada tulisannya /yang ada hurufnya, itu adalah bagian ILMU SYARIAT (kulit-nya), setelah dibaca harus terus dikaji, yaitu harus diartikan maksudnya, setelah dapat dimengerti maksudnya, segeralah cari dan kerjakan TAREKAT-NYA, supaya terasa (menyentuh dagingnya), sebab AL QURA'NUL MAJID itu adalah petunjuk jalan untuk mengetahui kepada Allah dan Rasulullah. Jalannya tidak ada lain kecuali dengan Tarekat, yaitu dengan AL QURA'NUL KARIM, artinya harus mau mengkaji, PEKERJAAN TANGAN (segala pekerjaan yang dilakukan oleh tangan) begitu pula jari jemari kita, yang sekiranya akan sampai kepada Allah dan Rasulullah, karena Allah Ta'ala telah memberi tangan dan jari-jemari kepada manusia, bukan untuk sekedar dipakai menjadikan barang-barang dunia yang terkena rusak saja, tetapi harus dipakai pula untuk menjadikan jalan untuk mengetahui kepada Allah dan Rasulullah, supaya tangan dan jari-jemari kita menjadi mulia.
Dari AL QURANUL KARIM harus naik lagi kepada AL QURANUL HAKIM yaitu bagian ILMU HAKEKAT (mengunyah / makan dagingnya), yaitu kita harus mau mengkaji pekerjaan penglihatan kita, yang sekiranya bakal HAKIM (mengetahui) kepada barang kekal, yaitu kepada hakekatnya ALLAH dan MUHAMMAD, karena Allah Ta'ala memberi tajamnya penglihatan kepada manusia, bukan hanya sekedar untuk dipakai melihat kepada barang-barang yang baru saja, yang bisa terkena rusak namun harus pula dipakai mengetahui HAKEKATNYA ALLAH dan RASULULLAH disebut dengan AL QUR'ANUL ADZIM yaitu Al Qur'an yang kekal HIDUP, bibit dari pada tujuh lapis bumi dan tujuh lapis langit beserta isinya. Naah, dari sanalah kita juga asalnya, jadi setegasnya yang namanya MA'RIFAT (tahu Rasa-nya) Kepada Allah, yaitu yang sudah mengetahui dibarengi dengan keyakinan kepada Hakekatnya ALLAH dan MUHAMMAD, tegasnya yang disebut dengan JOHAR AWAL.
Namun hati-hati jangan sampai keliru, menetapkan Johar Awal itu kepada terangnya sinar matahari yang dapat dilihat oleh mata kepala kita. Kalau Johar Pirid namanya, bagian Swarga Loka (Dewa), tempatnya di Puncak Gunung Himalaya. Perkara Johar Awal yang sejati, yaitu yang disebut pula dengan Johar Latif tegasnya Gho'ib, tidak bisa terlihat oleh mata kepala, sesuai dengan dalilnya yang berbunyi :
“Bu'yalullahi ta'ala fi-dunya bi-laenil qaibi”
Artinya: ”Melihat hakekatnya Allah Ta'ala di dunia dengan tajamnya penglihatan mata hati, tegasnya dengan; HAKEKAT-NYA RASULULLAH”
Terimakasih, semoga selalu dalam keadan sehat dan selalu dalam perlindungan Allah SWT.. Aamiin...
Wassalamu'alaikum Wr.Wb... 🙏
subhanallah ilmu qu bertambah (semoga)
BalasHapusternyata ngaji selama ini belum apa2, semoga nanti akan sangat berarti dan pahala yg berlipat dan yg terpenting dapat ridho Allah SWT.
Menurut saya, susunan martabat al quran, masih acak
BalasHapusinilah perjalanan, islam sejatinya islam, bukan Agama islam yang banyak di anut
BalasHapus